Perang
Melawan Hawa Nafsu
Sepanjang hidup kita sebagai
manusia pasti dalam masa perang karena di dalam diri kita ada musuh yang
senantiasa menyerang.Siapa musuh kita? Musuh kita adalah tentara elit bahkan
SAS,Kopassus,Spetnaz,Navy Seal dan tetara elit berbagai Negara lain dapat
dikalahkan olehnya.Musuh kita tidak bisa dilihat,tidak bisa ditembak dengan
senjata biasa dan hebatnya bisa mengendalikan diri kita.Tentunya kalian tau dia
adalah Syaitan yang berjanji akan menggoda manusia sampai hari kiamat.
Allah ‘Azza wa Jalla telah
memaklumkan kepada kita dua peperangan atau kita sebut saja jihad yaitu Jihad
lahir dan jihad batin.Jihad lahir adalah jihad melawan orang-orang kafir yang
menentang Allah dan Rasul-Nya,menghadapi pedang,panah dan amunisi dengan resiko
membunuh dan terbunuh.Sementara jihad batin adalah jihad melawan hawa nafsu dan
godaan syaitan serta bertaubat dari perbuatan maksiat,melaksanakan apa yang
diperintahkan Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan Nya.
Jihad batin lebih berat dari
jihad lahir,karena ia merupakan sesuatu yang melekat dan terus berulang di
kehidupan kita.Bagaimana bisa tidak lebih sulit,jika harus menghilangkan
hal-hal yang disukai nafsu yang merupakan nikmat duniawi.Barangsiapa manusia
yang menjalankan kedua jihad ini akan mendapatkan pahala dunia dan Akhirat.Luka-luka
di tubuh orang yang gugur syahid hanyalah seperti sayatan tangan kalian yang
tidak menimbulkan rasa sakit apa-apa.Kematian bagi orang yang berjihad melawan
hawa nafsu dan bertaubat dari dosa bagaikan tegukan air dingin bagi orang yang
kehausan.Allah berfirman dalam Qs.An Nisaa’ ayat 74 :
“Karena
itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan di
Akhirat,berperang di jalan Allah.Barangsiapa yang berperang di jalan Allah,lalu
gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak Kami berikan kepadanya pahala yang
besar”
Dari ayat diatas yang dimaksud
dengan berperang di jalan Allah bukan hanya perang lahir saja tapi termasuk
perang batin yaitu perang melawan syaitan dan hawa nafsu.
Setiap detik waktu bagi seseorang
Mukmin merupakan apresiasi perintah dan larangan yang ditujukan padanya,dari
bilik hatinya,berbeda dengan sekalian manusia dan orang-orang
munafik.Musuh-musuh Allah akan masuk Neraka karena keengganan mereka
terhadapnya-Nya.Bagaimana tidak masuk Neraka jika selama di dunia mereka
menentang Allah dan malah menuruti hawa nafsu,adat-adat orang non muslim dan syaitan.Mereka
juga lebih memproritaskan dunia ketimbang Akhirat.Bagaimana pula mereka tidak
masuk Neraka,sementara mereka telah mendengar Al-Quran namun mereka tidak
mejadikan pedoman di dalam kehidupanya apalagi menjalankan perintah-perintah
Nya dan menjauhi larangan-larangan Nya.
Godaan syaitan terbesar adalah
disaat masa muda.Bagaimana tidak pemuda adalah individu yang dalam masa
peralihan menuju dewasa,penuh jiwa membara,pengendalian emosi belum stabil dan
memiliki amarah yang kuat.Tentu masa ini adalah sasaran empuk bagi syaitan
untuk menyerang.Barangsiapa pemuda yang tidak dapat menahan hawa nafsu buruk
maka dia kalah dengan syaitan dan akan menuju kesengsaraan tapi jikakalau
pemuda itu bisa menahan hawa nafsu buruk dan menjadikan Al-Quran sebagai
pedoman hidupnya maka dialah pemenang dan ridha Allah SWT akan selalu menanungi
dirinya.Sebagai contoh fakta moral pemuda di Indonesia kini kian memburuk
terbukti bahwa banyaknya kasus tawuran antar pelajar,pergaulan dan seks bebas
dikalangan pemuda kian merajalela.
Seharusnya dimasa muda ini kita
manfaatkan dengan mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif karena di masa muda inilah pondasi kehidupan
kita di masa depan.Apabila diwaktu muda sudah mengikuti hawa nafsu dan godaan syaitan
maka di masa depan kelak pasti ada balasannya yaitu kegagalan sedangkan jikalau
waktu muda kita digunakan untuk hal-hal yang lebih positif dan senantiasa berperang
menghadapi godaan syaitan maka kelak dimasa depan akan mendapatkan
kesuksesan,Insya Allah.
Wahai pemuda ! Jika kau ingin
mendapat kebahagiaan,maka kendalikanlah nafsumu untuk menjalankan perintah
Allah SWT,turutkanlah nafsumu untuk menaati-Nya,dan lawanlah nafsumu dalam
masksiat kepada-Nya.Lelehkan nafsu dengan selalu mengingat Allah,sebab jika
nafsu itu meleleh dan hancur,maka ia akan tenang dan tunduk kepada hati,dan
kemudian hati akan tenang dan tunduk pada nurani,lalu nurani akan tenang dan tunduk
pada al-Haqq ‘Azza wa Jalla.Jika pelelehan nafsumu telah sempurna,maka ia akan
mendorongmu sebagaimana dorongan hati nuranimu.
Wahai pemuda ! Engkau sendirilah
yang harus menyayangi dirimu sendiri daripada orang lain.Katakanlah pada dirimu
sendiri, “Apa yang kau kerjakan untuk dirimu? Dan apa yang kau kerjakan pada
dirimu ?”.Tidak ada seorangpun yang mau beramal demi dirimu dan memberikan
sedikitpun amalanya padamu.Engkau sendirilah yang harus beramal dan berusaha.
Wahai pemuda ! Apakah kau berterima kasih pada selain
Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepadamu ? Apakah pemberi segala
yang kau miliki sekarang ini adalah selain Allah? Hingga engkau berterima kasih
padanya dan memperbudak dirimu padanya? Jika engkau sudah tau bahwa segala kenikmatan
yang kau miliki berasal dari Allah SWT,lalu mana terimakasihmu pada-Nya? Jika
engkau sudah tau bahwa Allah SWT adalah penciptamu,lalu mana penghambaanmu
pada-Nya dengan menjalankan perintah-perntahNya dan menjauhi segala
larang-Nya,serta kesabaran menghadapi bala cobaan-Nya? Perangilah dirimu sampai
mendapat petunjuk.Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Qs.Al-Ankabut : 69)
Dalam setiap diri manusia
pastilah terdapat satu kekuatan yang akan menjadi benteng yang tidak bisa
ditembus oleh syaitan.Tapi kini manusia lalai akan hal itu karena hatinya sudah
dikuasai oleh syaitan dan hawa nafsu.Tetapi dilain sisi meskipun hati itu
dikuasai hawa nafsu dan syaitan ada satu tempat yang terhindar darinya yaitu
titik cahaya Allah SWT.Sebagaimana dalam hadist qudsi berikut :
“Allah jadikan pada tubuh anak
adam (manusia),itu ada istana,disitu ada dada,di dalam dada ada al-qalb,di
dalam al-qalb ada fu’ad,di dalam fu’ad ada syaqaf,di dalam syaqaf ada lub,di
dalam lub ada sirr,sedangkan di dalam sirr ada Allah”.
Dari hadist diatas dapat
dikatakan bahwa setiap manusia seharusnya bisa menang melawan hawa nafsu dan syaitan
karena kekuatan yang dimilikinya.Ingatlah Allah akan selalu ada di dalam hati
kita.Kini timbul pertanyaan “Bagaimana solusi bagi orang yang sudah terjerat
dari hawa nafsu agar terlepas dari jeratanya ?” Ia bisa terlepas dari jeratan
hawa nafsu dengan melalui cara yang mendasar sebagai berikut :
1.
Selalu ingat kepada Allah
Dengan mengingat
Allah hati menjadi tentram dan hawa nafsupun terkendalikan karena mengetahui
akibat dari mengikuti hawa nafsu.
“Yaitu
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah.Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. 13:28)
Jikalau kita lupa
mengingat Allah,maka syaitanpu dengan menunggangi keinginan dan hawa nafsu kita
:
“Syaitan
telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah,mereka
itulah golongan syaitan.Ketahuilah bahwa susungguhnya golongan syaitan itulah
golongan yang merugi.”
(QS. 5:35)
2.
Selalu mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada
Allah
Hal ini bisa
dilakukan dengan cara membaca Al-Quran dan mengamalkan segala isinya,Tidak
lalai akan kewajiban shalat,beramal shaleh dan perbuatan baik lainya.
“Hai
orang-orang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalanyang mendekatkan
diri kepada-Nya,dan berjihadlah pada jalan-Nya,supaya kau mendapat
keberuntungan.”
(QS.5:35)
Insya Allah dengan kedua cara yang
mendasar tersebut maka lambat laun kita dapat mengendalikan hawa nafsu kita dan
memperoleh kemenangan atas perang atau jihad melawan syaitan.Dan khusus untuk
pemuda pemudi islam penerus generasi bangsa tetaplah jadikan Al-Quran sebagai
pedoman kita,dengan itu kita akan bisa berjuang melawan segala godaan syaitan
dan ingat nasib bangsa kita kelak ada ditangan kita.Insya Allah kita bisa
menjadi “Tentara Allah” yang kuat dan tangguh serta mendapat kebaikan di dunia
dan di Akhirat.Semoga kita senantiasa diberkahi dan diridhai Allah SWT.
Referensi
:
- Rahasia Menjadi Kekasih
Allah; Jogjakarta; Diva press; 2008, Syekh Abdul Qadir al-Jailani
- Tarekat Qadririyah wa
Naqsyabandiyah; Surabaya; Al-Hikmah; 2004, Dr.Kharisudin Aqib,M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar