Kamis, 04 Juni 2015

Perang Melawan Hawa Nafsu


Perang Melawan Hawa Nafsu


Sepanjang hidup kita sebagai manusia pasti dalam masa perang karena di dalam diri kita ada musuh yang senantiasa menyerang.Siapa musuh kita? Musuh kita adalah tentara elit bahkan SAS,Kopassus,Spetnaz,Navy Seal dan tetara elit berbagai Negara lain dapat dikalahkan olehnya.Musuh kita tidak bisa dilihat,tidak bisa ditembak dengan senjata biasa dan hebatnya bisa mengendalikan diri kita.Tentunya kalian tau dia adalah Syaitan yang berjanji akan menggoda manusia sampai hari kiamat.
Allah ‘Azza wa Jalla telah memaklumkan kepada kita dua peperangan atau kita sebut saja jihad yaitu Jihad lahir dan jihad batin.Jihad lahir adalah jihad melawan orang-orang kafir yang menentang Allah dan Rasul-Nya,menghadapi pedang,panah dan amunisi dengan resiko membunuh dan terbunuh.Sementara jihad batin adalah jihad melawan hawa nafsu dan godaan syaitan serta bertaubat dari perbuatan maksiat,melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan Nya.
Jihad batin lebih berat dari jihad lahir,karena ia merupakan sesuatu yang melekat dan terus berulang di kehidupan kita.Bagaimana bisa tidak lebih sulit,jika harus menghilangkan hal-hal yang disukai nafsu yang merupakan nikmat duniawi.Barangsiapa manusia yang menjalankan kedua jihad ini akan mendapatkan pahala dunia dan Akhirat.Luka-luka di tubuh orang yang gugur syahid hanyalah seperti sayatan tangan kalian yang tidak menimbulkan rasa sakit apa-apa.Kematian bagi orang yang berjihad melawan hawa nafsu dan bertaubat dari dosa bagaikan tegukan air dingin bagi orang yang kehausan.Allah berfirman dalam Qs.An Nisaa’ ayat 74 :
“Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan di Akhirat,berperang di jalan Allah.Barangsiapa yang berperang di jalan Allah,lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak Kami berikan kepadanya pahala yang besar”
Dari ayat diatas yang dimaksud dengan berperang di jalan Allah bukan hanya perang lahir saja tapi termasuk perang batin yaitu perang melawan syaitan dan hawa nafsu.
Setiap detik waktu bagi seseorang Mukmin merupakan apresiasi perintah dan larangan yang ditujukan padanya,dari bilik hatinya,berbeda dengan sekalian manusia dan orang-orang munafik.Musuh-musuh Allah akan masuk Neraka karena keengganan mereka terhadapnya-Nya.Bagaimana tidak masuk Neraka jika selama di dunia mereka menentang Allah dan malah menuruti hawa nafsu,adat-adat orang non muslim dan syaitan.Mereka juga lebih memproritaskan dunia ketimbang Akhirat.Bagaimana pula mereka tidak masuk Neraka,sementara mereka telah mendengar Al-Quran namun mereka tidak mejadikan pedoman di dalam kehidupanya apalagi menjalankan perintah-perintah Nya dan menjauhi larangan-larangan Nya.
Godaan syaitan terbesar adalah disaat masa muda.Bagaimana tidak pemuda adalah individu yang dalam masa peralihan menuju dewasa,penuh jiwa membara,pengendalian emosi belum stabil dan memiliki amarah yang kuat.Tentu masa ini adalah sasaran empuk bagi syaitan untuk menyerang.Barangsiapa pemuda yang tidak dapat menahan hawa nafsu buruk maka dia kalah dengan syaitan dan akan menuju kesengsaraan tapi jikakalau pemuda itu bisa menahan hawa nafsu buruk dan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidupnya maka dialah pemenang dan ridha Allah SWT akan selalu menanungi dirinya.Sebagai contoh fakta moral pemuda di Indonesia kini kian memburuk terbukti bahwa banyaknya kasus tawuran antar pelajar,pergaulan dan seks bebas dikalangan pemuda kian merajalela.
Seharusnya dimasa muda ini kita manfaatkan dengan mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif  karena di masa muda inilah pondasi kehidupan kita di masa depan.Apabila diwaktu muda sudah mengikuti hawa nafsu dan godaan syaitan maka di masa depan kelak pasti ada balasannya yaitu kegagalan sedangkan jikalau waktu muda kita digunakan untuk hal-hal yang lebih positif dan senantiasa berperang menghadapi godaan syaitan maka kelak dimasa depan akan mendapatkan kesuksesan,Insya Allah.
Wahai pemuda ! Jika kau ingin mendapat kebahagiaan,maka kendalikanlah nafsumu untuk menjalankan perintah Allah SWT,turutkanlah nafsumu untuk menaati-Nya,dan lawanlah nafsumu dalam masksiat kepada-Nya.Lelehkan nafsu dengan selalu mengingat Allah,sebab jika nafsu itu meleleh dan hancur,maka ia akan tenang dan tunduk kepada hati,dan kemudian hati akan tenang dan tunduk pada nurani,lalu nurani akan tenang dan tunduk pada al-Haqq ‘Azza wa Jalla.Jika pelelehan nafsumu telah sempurna,maka ia akan mendorongmu sebagaimana dorongan hati nuranimu.
Wahai pemuda ! Engkau sendirilah yang harus menyayangi dirimu sendiri daripada orang lain.Katakanlah pada dirimu sendiri, “Apa yang kau kerjakan untuk dirimu? Dan apa yang kau kerjakan pada dirimu ?”.Tidak ada seorangpun yang mau beramal demi dirimu dan memberikan sedikitpun amalanya padamu.Engkau sendirilah yang harus beramal dan berusaha.
Wahai pemuda  ! Apakah kau berterima kasih pada selain Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepadamu ? Apakah pemberi segala yang kau miliki sekarang ini adalah selain Allah? Hingga engkau berterima kasih padanya dan memperbudak dirimu padanya? Jika engkau sudah tau bahwa segala kenikmatan yang kau miliki berasal dari Allah SWT,lalu mana terimakasihmu pada-Nya? Jika engkau sudah tau bahwa Allah SWT adalah penciptamu,lalu mana penghambaanmu pada-Nya dengan menjalankan perintah-perntahNya dan menjauhi segala larang-Nya,serta kesabaran menghadapi bala cobaan-Nya? Perangilah dirimu sampai mendapat petunjuk.Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Qs.Al-Ankabut : 69)
Dalam setiap diri manusia pastilah terdapat satu kekuatan yang akan menjadi benteng yang tidak bisa ditembus oleh syaitan.Tapi kini manusia lalai akan hal itu karena hatinya sudah dikuasai oleh syaitan dan hawa nafsu.Tetapi dilain sisi meskipun hati itu dikuasai hawa nafsu dan syaitan ada satu tempat yang terhindar darinya yaitu titik cahaya Allah SWT.Sebagaimana dalam hadist qudsi berikut :
“Allah jadikan pada tubuh anak adam (manusia),itu ada istana,disitu ada dada,di dalam dada ada al-qalb,di dalam al-qalb ada fu’ad,di dalam fu’ad ada syaqaf,di dalam syaqaf ada lub,di dalam lub ada sirr,sedangkan di dalam sirr ada Allah”.
Dari hadist diatas dapat dikatakan bahwa setiap manusia seharusnya bisa menang melawan hawa nafsu dan syaitan karena kekuatan yang dimilikinya.Ingatlah Allah akan selalu ada di dalam hati kita.Kini timbul pertanyaan “Bagaimana solusi bagi orang yang sudah terjerat dari hawa nafsu agar terlepas dari jeratanya ?” Ia bisa terlepas dari jeratan hawa nafsu dengan melalui cara yang mendasar sebagai berikut :




1.      Selalu ingat kepada Allah
Dengan mengingat Allah hati menjadi tentram dan hawa nafsupun terkendalikan karena mengetahui akibat dari mengikuti hawa nafsu.
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. 13:28)
Jikalau kita lupa mengingat Allah,maka syaitanpu dengan menunggangi keinginan dan hawa nafsu kita :
“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah,mereka itulah golongan syaitan.Ketahuilah bahwa susungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. 5:35)
2.      Selalu mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah
Hal ini bisa dilakukan dengan cara membaca Al-Quran dan mengamalkan segala isinya,Tidak lalai akan kewajiban shalat,beramal shaleh dan perbuatan baik lainya.
“Hai orang-orang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalanyang mendekatkan diri kepada-Nya,dan berjihadlah pada jalan-Nya,supaya kau mendapat keberuntungan.” (QS.5:35)

            Insya Allah dengan kedua cara yang mendasar tersebut maka lambat laun kita dapat mengendalikan hawa nafsu kita dan memperoleh kemenangan atas perang atau jihad melawan syaitan.Dan khusus untuk pemuda pemudi islam penerus generasi bangsa tetaplah jadikan Al-Quran sebagai pedoman kita,dengan itu kita akan bisa berjuang melawan segala godaan syaitan dan ingat nasib bangsa kita kelak ada ditangan kita.Insya Allah kita bisa menjadi “Tentara Allah” yang kuat dan tangguh serta mendapat kebaikan di dunia dan di Akhirat.Semoga kita senantiasa diberkahi dan diridhai Allah SWT.

Referensi :
  1. Rahasia Menjadi Kekasih Allah; Jogjakarta; Diva press; 2008, Syekh Abdul Qadir al-Jailani
  2. Tarekat Qadririyah wa Naqsyabandiyah; Surabaya; Al-Hikmah; 2004, Dr.Kharisudin Aqib,M.Ag

0 komentar:

Posting Komentar